Untukmu yang telah lelah
Melihat secuil isi dunia
Yang berbeda dari impian masa kecil
Kenyataan bukan tentang kuda poni
bukan puteri dan pangeran
bukan boneka empuk berbulu halus
Yang kau pijak bahkan membuatmu luka
berdarah
Namun karena terbiasa
Kau tak sakit lagi
Sungguh malang telah hilang rasa itu
Hilang bersama impian si kecil
Apa hanya aku yang berpikir si kecil
Mereka bilang aku takut
Kau menjadi remaja
Bukan,
Karena bukan remaja itu yang kutunggu
Yang kutakutkan
Kamu hanya ukiran
Dari kayu penuh rayap
Bukan Jati
Supaya tak sia-sia aku berdoa
Karena aku
mencampurkan semua emosi
Ketika semua sama saja
Sungguh kotor termyata
Alur ini
Tapi kau tetap menempelkan senyuman
pada wajah kayumu
Dengan itu baru bisa hidup
baru bisa tenang
baru bisa tidur
Apakah begitu caramu mengucapkan selamat malam
pada dunia
dan padaku?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar